Saturday 23 April 2016

cerpen terbaru tentang persahabatan dan percintaan

TENTANG AKU DAN IMPIAN
  karya : Zavia Salsabila


Rinta terus melamun menatapi es jeruk di hadapannya. Wina yang hanya makan dan terus makan memilih diam tanpa mengajak bicara Rinta sedikitpun. Baru saat bel masuk berbunyi, Rinta berdiri sambil meninggalkan bill es jeruk di meja kantin.
   “Ayo, Win. Udah masuk!” kata Rinta sedikit ketus sembari menarik tangan Wina kasar.
  “Eh, eh. Iya! Sabar, dong!” Wina segera berdiri menyamai Rinta dan pergi meninggalkan kantin.
            Seharian ini, Rinta terlihat begitu aneh. Ia banyak melamun, tidak konsen dengan pelajaran yang sedari tadi disampaikan para guru. Padahal dalam kurun waktu kurang dari sebulan, ia akan menghadapi tes kenaikan kelas. Pandangannya saat ini begitu kosong. Matanya yang sipit itu tidak bersinar seperti biasa. Nafasnya sedikit tersengal-sengal, kala mengingat sesuatu itu. Sesuatu yang dapat membuatnya kehilangan arah untuk hidup. Sesuatu yang manis, namun mampu membuat seorang Rinta jatuh ke jurang yang begitu dalam!
            Diamnya yang mencekam ini, turut dirasakan oleh seluruh penghuni kelas Rinta. Rinta yang dulu dikenal sebagai ratu jahil, ratu iseng, ratu cerewet, dan segala yang konyol ini sekarang telah berubah seperti ratu laboratorium IPA yang selalu sibuk untuk bereksperimen. Dan rata-rata dari mereka pun jarang bergaul.
   “Rin, kamu kenapa sih? Kok tumbenan banget, diam gitu. Biasanya kan kamu paling usil buat jahilin guru-guru kalo udah bosen?” Ujar Nias, teman Rinta yang duduk tepat di belakang nya.
   “Lagi males iseng. Lu aja!” jawab Rinta sekenanya. Ia pun kembali berkutat dalam pikiran yang tak menentu itu.
            Bel istirahat kedua berbunyi. Tanpa basa-basi, Rinta segera keluar dan menuju kelas atas. Ya, siapa lagi kalau bukan kelas Arletta, sobat nya selama ini.
   “Hai, Rin.” Sapa Arletta begitu rinta datang di kelasnya.
   “Arletta!” Jawab rinta serak, matanya kini mulai sebam.
   “Loh, Rin, ada apa? Kok nangis sih?” Ujar Arletta, “Ya udah, duduk dulu.”
  “Dean, Dean udah nyakitin gue lagi!” Teriak Rinta yang membuat seluruh penghuni kelas atas diam dan menatap Rinta dengan pandangan aneh. Arletta yang merasa terusik, kemudian berkata, “Maaf, Rinta lagi gak enak badan. Udah ya, jangan lihatin kita terus.” Arletta kemudian bangkit dan membawa Rinta pergi dari sana.
***

            Rinta dan Arletta berjalan begitu cepat, sehingga tak disadari, saat mereka turun dari anak tangga, Arletta menubruk salah seorang siswa, dan itu membuatnya tercengang!
   “Sorry, gak sengaja.” Kata Arletta ketus yang membuat orang tadi hanya diam dan menatapnya cukup lama.
   “Kok, kamu gitu banget sih, sama kak Kevin? Dia kan pacar kamu!” Pekik Rinta di telinga Arletta. Arletta memandang wajahnya kesal dan kembali menarik Rinta kasar, menuju sebuah tempat.
   “Sekarang, kamu bisa cerita sama aku, kenapa mata kamu sampai sebam gitu?” Ujar Arletta begitu sampai di tempat rahasianya.
Rinta menatapnya tajam dengan mata yang menyala dan mengisyaratkan sesuatu. Arletta menatapnya bingung, dan segera mengerti tentang apa yang dimaksud Rinta.
  “Aku putus sama kak Kevin. Tadi pagi.” Arletta berkata perlahan sambil menahan air matanya yang hampir jatuh. Ia sangat sakit hati, atas sikap Kevin akhir-akhir ini yang sudah jarang menelponnya dan menganggapnya seolah bukan siapa-siapa ketika bertemu di cafe kemarin, dan itu membuat Arletta kesal, yang berujung pada Putus.

lihat kelanjuta ceritanya di salsabilazavia.blogspot.com
Load disqus comments

0 komentar